Dosen ITSM Terpilih sebagai Instruktur Nasional Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial 2025

Diposting pada

Jember – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh salah satu dosen Institut Teknologi dan Sains Mandala (ITSM), Muhamat Abdul Rohim, S.Kom., M.Si., yang terpilih sebagai Instruktur Lembaga Pelatihan Daerah (LPD) Yale Communication dalam program Training of Trainer (ToT) Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) 2025. Program bergengsi ini merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan Dasar & Menengah, Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, serta difasilitasi oleh Yale Communication sebagai lembaga pelaksana.

Abdul Rohim mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti program ini didasari oleh kesadaran akan pesatnya perkembangan teknologi. Ia ingin turut menyiapkan generasi mendatang agar tidak gagap teknologi, khususnya dalam menghadapi era kecerdasan artifisial. “Saya berharap dapat memberikan dampak yang lebih luas, tidak hanya kepada mahasiswa saya, tetapi juga kepada para pendidik lain. Dengan begitu kita bersama-sama bisa mencetak generasi yang siap hidup berdampingan dan memanfaatkan KA secara positif,” ujarnya.

Proses seleksi program ToT ini berlangsung ketat melalui tiga tahapan validasi, yakni seleksi administrasi, wawancara, serta penandatanganan pakta integritas. Setelah dinyatakan lolos, Abdul Rohim mendapatkan mandat sebagai instruktur untuk melatih para guru SMA dan SMK di Kabupaten Jember. Program ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pelatihan intensif (IN1) selama lima hari, praktik implementasi di sekolah (ON) selama 2,5 bulan, serta evaluasi dan refleksi (IN2). Menurutnya, tantangan terbesar adalah membagi waktu antara tugas akademik di kampus dan tanggung jawab sebagai instruktur. Namun, hal tersebut mampu ia atasi dengan manajemen waktu yang baik serta dukungan rekan sejawat.

Selain memperkaya pengetahuan dalam bidang koding dan kecerdasan artifisial, Abdul Rohim juga menekankan pentingnya jejaring dengan para pendidik dari berbagai daerah. “Semangat dan visi yang kami bagikan bersama selama pelatihan membuat saya semakin yakin bahwa Indonesia mampu mewujudkan Generasi Emas 2045,” tambahnya.

Pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi ITSM. Menurutnya, keterlibatannya dalam program nasional ini bukan hanya sebagai wujud prestasi pribadi, melainkan juga sebagai bentuk kontribusi nyata bagi penguatan sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah. “Hal ini memperkuat komitmen saya untuk terus berbagi ilmu, meningkatkan kompetensi guru, dan membangun sinergi demi kemajuan pendidikan,” jelasnya.

Fakultas Sains, Teknologi, dan Informasi (FSTI), tempatnya mengabdi, berencana mengembangkan modul ajar dan penyesuaian kurikulum berbasis hasil pelatihan. Langkah ini ditujukan agar mahasiswa ITSM lebih siap menghadapi perkembangan kebijakan pemerintah dan pesatnya transformasi teknologi berbasis KA. Abdul Rohim juga menegaskan komitmennya untuk membagikan ilmu kepada sivitas akademika melalui kuliah umum dan pelatihan internal. Abdul Rohim berharap langkah ini dapat membantu mahasiswa dan dosen lebih siap menghadapi kebijakan pemerintah serta perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Ia juga berpesan kepada para pendidik agar tidak ragu mengikuti program serupa. “Semua harapan besar terhadap generasi yang akan datang dimulai dari kita yang menjadi pendidik saat ini. Jadi, jangan ragu untuk berkontribusi positif sekecil apa pun bagi perkembangan generasi bangsa,” pungkasnya. Dengan prestasi ini, ITSM semakin menunjukkan kiprahnya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga aktif mendukung peningkatan kompetensi pendidik demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *