SUPERBALL.ID – Media Malaysia meragukan integritas FIFA setelah Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mendapat sanksi perihal pemain naturalisasi.
Isu pemain naturalisasi kian menjadi bola panas di Negeri Jiran.
Hal itu dikarenakan baru-baru ini FIFA memberikan sanksi tegas kepada FAM dan tujuh orang pemain Timnas Malaysia.
Dalam rilis resmi induk sepak bola internasional tersebut, FAM dituduh memalsukan dokumen tujuh pemain naturalisasi.
Ketujuh pemain yang bermasalah adalah Facundo Garces, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Gabriel Palmero, Rodriho Holgado, Imanol Machuca, dan Hector Hevel.
FAM didenda senilai Rp7,3 miliar usai dituduh memalsukan dokumen pemain-pemain tersebut.
Sementara Garces dkk juga membayar denda senilai Rp41 juta dan dilarang beraktivitas di ranah sepak bola hingga 12 bulan.
Sontak hal ini mendapat reaksi beragam dari publik Malaysia dan Asia Tenggara.
Salah satu reaksi yang kini menjamur di Negeri Jiran adalah mereka berbondong-bondong percaya dengan isu sabotase.
Mereka meyakini ada pihak asing yang mencoba untuk melaporkan hal ini kepada FIFA dan menjatuhkan Timnas Malaysia.
Namun, hingga kini belum ada satupun tuduhan yang benar adanya.
Di lain sisi, sebuah media lokal Tanah Melayu justru mempertanyakan integritas FIFA.
Dalam laporannya, Makanbola.com mengumbar sejarah kelam induk sepak bola internasional tersebut.
Mereka mengungkit masalah korupsi yang pernah menjangkiti organisasi tersebut.
Pada tahun 2015, FIFA pernah digeruduk oleh pihak berwajib Swiss yang bekerja sama dengan FBI.
Sebanyak 18 orang diamankan perihal kasus korupsi, pencucian uang, dan pemerasan.
Dua di antaranya adalah Jeffrey Webb selaku Wakip Presiden FIFA dan Jack Warner sebagai eks Presiden FIFA.
Tak hanya itu, media tersebut juga mengungkit beberapa kasus dan kejanggalan yang dibuat oleh FIFA setelah skandal korupsi 2015.
Beberapa di antaranya adalah kasus korupsi Jerome Valcke pada tahun 2020.
Lalu, ada juga kontroversi pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.
Oleh sebab itu, media Malaysia tersebut kini tengah meragukan integritas organisasi pimpinan Gianni Infantino.
Pasalnya, mereka menduga Harimau Malaya telah menjadi korban konflik kepentingan FIFA.
“Ketika FIFA menghukum Malaysia Jumat lalu, penggemar lokal dan pemerhati sepak bola internasional tidak sekadar melihat isu teknikal saja,” tulis mereka dalam laporannya.
“Mereka juga mengaitkan keputusan itu dengan rekam jejak lama FIFA.”
“Jika organisasi ini pernah menerima jutaan dolar korupsi dan menjelekkan integritas sepak bola dunia, apakah ada jaminan bahwa keputusan terhadap Malayai terlepas dari pengaruh asing atau kepentingan tertentu?” jelas media tersebut.