Jakarta – Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia Quacquarelli Symonds (QS) merilis daftar sekolah bisnis terbaik di Indonesia versi QS Global MBA Rankings 2026, Rabu (17/9/2025). Empat sekolah bisnis Indonesia masuk pemeringkatan global edisi 2026 ini.
Dikutip dari laman resmi QS Top Universities, total sebanyak 390 program Master of Business Administration (MBA) di 67 negara yang terjaring dalam pemeringkatan. Peringkat 1 global diraih The Wharton School, University of Pennsylvania (Penn, Wharton), AS.
Sementara itu, berikut daftar sekolah bisnis terbaik di Indonesia beserta peringkat dan indikator pemeringkatannya.
Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia
1. Binus Business School (BBS)
Peringkat Asia: 23
Peringkat dunia: 150-200
2. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM)
Peringkat Asia: 30
Peringkat dunia: 201-250
3. Universitas Indonesia (UI)
Peringkat Asia: 43
Peringkat dunia: 251-300
4. Institut Teknologi Bandung-Sekolah Bisnis dan Manajemen (ITB-SBM)
Peringkat Asia: 52
Peringkat dunia: 300+
Keempat sekolah bisnis di Indonesia ini terakreditasi internasional oleh the Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB).
Indikator Pemeringkatan QS Global MBA Rankings 2026
Secara umum, pemeringkatan QS Global MBA Rankings 2026 disusun berdasarkan indikator berikut:
1. Employability (bobot 40%): reputasi lulusan di mata perusahaan global dan tingkat keberhasilan memperoleh pekerjaan setelah lulus.
2. Value for Money (20%): tingkat return on investment dari segi biaya kuliah, kenaikan gaji, dan kemajuan karier.
3. Alumni Outcomes (15%): kontribusi lulusan sebagai pemimpin, wirausahawan, atau inovator di bidangnya.
4. Thought Leadership (15%): kekuatan reputasi akademik, publikasi riset, dan kualitas dosen.
5. Diversity (10%): rasio persebaran gender dan negara asal mahasiswa serta dosen.
BINUS Business School (BBS)
Dekan BINUS Business School Master Program Dr Asnan Furinto MBA PMP mengatakan capaian ini tidak hanya menjadi parameter bagi peningkatan sistem pengajaran dan metode di kampus, tetapi juga referensi kuliah bagi calon mahasiswa dan acuan bagi industri dalam rekrutmennya.
Binus Business School terdiri dari jenjang S1-S3. QS Global MBA Rankings 2026 dalam hal ini khusus menilai program jenjang S2.
Terdapat dua jalur yang dapat dipilih calon mahasiswa S2 Binus Business School, yakni jalur keilmuan dan jalur manajerial. Jalur-jalur ini turut mengelompokkan mahasiswanya berdasarkan peminatan dan tingkat manajerialnya di perusahaan.
Jalur keilmuan (by streaming) terdiri dari program Magister Manajemen (MM) Creative Marketing, MM Digital Business, MM People & Leadership. MM Innovation & Entrepreneurship, MM Supply Chain Management, MM Business Management, dan MM Strategy & Execution.
“Sesuai segmen yang kami siapkan, ada mahasiswa yang memang ingin memperdalam keahliannya di bidang tertentu. Makanya ada yang by streaming,” ucapnya pada wartawan di Binus @ Senayan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Sementara itu, jalur manajerial terdiri dari MM Professional in Business Management dan MM Executive in Strategic Management.
“Dia (calon mahasiswa) levelnya di perusahaan sudah di tingkat menengah atau atas. Jadi, nggak belajar spesifik bidang tertentu, tapi general management untuk mengelola entitas bisnis. Nah, itu ada yang level profesional dan level eksekutif. Biasanya, (level) eksekutif kita mintanya minimum lima tahun pengalaman kerja di level manajerial,” jelasnya.
MM Executive juga dapat dilamar calon mahasiswa C-level atau pemilik bisnis.
“Jadi case study-nya di kelas, kemudian diskusinya, kemudian termasuk peer-nya juga, itu kan akan lebih nyambung ya kalau mereka memiliki minat yang sama atau berada di level pengalaman yang lebih sama, membantu diskusinya lebih engage, kemudian lebih relevan dengan konteksnya,” terangnya.
Design Thinking
Asnan menambahkan, Binus Business School juga memiliki pendekatan Design Thinking. Para mahasiswa diminta mengeluarkan ide untuk melatih berpikir kreatif.
“Mereka ada showcase ide mereka, bagaimana itu berjalan. Nanti ada juri, termasuk dari alumni kami undang menjadi juri, menilai proposal mereka, idenya, seperti apa,” jelasnya.
“Ada beberapa yang mungkin belum bisa dilaksanakan, tapi intinya melatih mahasiswa untuk berpikir kreatif dengan pendekatan Design Thinking,” imbuhnya.
Case Study Lokal
Executive Dean BINUS Business School Prof Dezie L Warganegara menambahkan, para mahasiswa juga menjalani studi kasus berdasarkan kasus-kasus dalam negeri atau local case study tentang perusahaan di Indonesia.
“Formatnya sama kayak yang luar negeri, kayak punya Harvard, sama semua. Ada teaching notes, segala macam,” ucap Dezie.
“Jadi beda ya kalau umpamanya kita lagi diskusi soal industri penerbangan, kita ngomongin Southwest, Northwest, kan di Amerika. Kan kita nggak. tapi kalau kita ngomong Lion Air, AirAsia, Garuda, kan lebih hidup ya diskusinya, karena ada kedekatan,” sambungnya.
Ia menjelaskan, bahan-bahan studi kasus lokal ini dikumpulkan dan diolah tim kampus dari proses dokumentasi knowledge para karyawan senior di perusahaan bersangkutan. Dokumentasi ini dilakukan sebagai bagian dari penyiapan bahan training Binus Business School untuk karyawan generasi baru di perusahaan tersebut.
“Sehingga kita diminta bikin, lalu kita bawain training-nya tentang kisahnya para senior mereka dalam membangun suatu produk atau apa. Nah, itu jadi lebih spesifik ya terhadap sejarahnya suatu perusahaan,” terangnya.
Pelibatan Alumni dan Industri
Pelibatan alumni juga menjadi poin penting dalam operasi Binus Business School. Asnan menjelaskan, alumni antara lain dilibatkan sebagai dosen tamu, pemateri sharing knowledge, hingga project consulting untuk tesis mahasiswa.
Selaras, pihak industri juga dilibatkan pada tesis mahasiswa, salah satunya dengan menjadi penguji tesis. Asnan mengatakan langkah ini diambil untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan klien.
“Karena kami sekolah bisnis, jadi mungkin nggak sampai ke membuat prototipe mesin, atau perawatan elektronik, tapi lebih pada kajian, improvement managerial action. Yang benar-benar bisa dilakukan dan diimplementasikan perusahaan jadi real. Itu salah satu cara kami make sure tetap memberikan dampak pada industri,” jelasnya.
Pengabdian Masyarakat
Ia menambahkan, para sivitas akademika juga didorong terlibat dalam pengabdian masyarakat. Salah satunya yakni terkait UMKM pada proyek revitalisasi Pasar Rawa Belong dekat Binus University Kampus Anggrek, Jakarta Barat.
Di samping itu, ada pula program Bangun Desa seperti di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Warganya yang mayoritas petani dan nelayan salah satunya dikenal memiliki minuman khas kopi Tuk, kopi herbal dari campuran biji kopi, jahe, dan biji coklat.
“Banyak kegiatan untuk pemberdayaan petani kopi, komoditas di sana. Walaupun mungkin dampaknya belum selevel nasional,” tuturnya.